Madina, SBN---Akhir – akhir ini
di periode bulan April 2013 harga karet kentalan di Kabupaten Mandailing Natal
Provinsi Sumatera Utara seperti di Pecan Siepeng, Simangambat, Sinonoan Kec
Siabu, Pasar Malintang Kec Bukit Malintang, Pasar Mompang Kec. Panyabungan
Utara tiap kg hanya Rp.7000 – Rp.9000.
Gara
– gara harga karet kentalan yang turun drastis tersebut para buruh tani karet
tidak mampu membayar keperluan anak sekolahnya, sulit bayar rekening PLN, makan
pun hanya isi perut saja tanpa memikirkan protein dan gizi.
Seperti
komentar SD Warga kel. Siabu 34 Tahun. Apabila dibandingkan harga karet 6 tahun
yang lalu dimana harga karet kentalan mencapai Rp.21.000 tiap kg, pada saat
pemerintahan presiden Bj Habibi, namun belakangan ini harga karet Rp.6000
–Rp.9000 tiap kg jauh turun drastis, sebaiknya pemerintah mengusahakan kenaikan
harga karet paling murah Rp.18.000 tiap Kg.
Disisi
lain, Ali Sutan Nasution 34 tahun buruh petani karet maupun para petani karet
tidak berkutik, hasil rata – rata buruh petani karet tiap hari berkisazr
Rp.20.000 – Rp.40.000 sementara anak ayang di tanggung 3 orang di SD atau SMP,
saya pikir jelas kewalahan tutur kata Ali Sutan Nst. Hampir senada komentar
H.Iswan Nst pengurus Forum Tabagsel yang berdomisi di Jakarta, harga karet agar
bisa tiap Kg naik, buruh petani karet atau petani karet harus berusaha
meningkatkan mutu produksinya, jangan getah dibumbui dengan sampah – sampah,
tanah atau pasir, dan pemerintahpun harus berusaha bagaimana caranya agar harga
karet dapat ditingkatkan sampai per Kg Rp.20.000, dan harus bisa semua produksi
karet dijual melalui koperasi – koperasi dengan menyediakan bibit karet
unggulan, obat – obatan dan gilingan karet dan mendirikan remelingan karet di
mandailing,” papar Iswan 55 tahun. >>HH
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comments