Suara Buruh Nasional

Minggu, 23 Juni 2013

106 TAHUN WAFATNYA RAJA SISINGAMANGARAJA XII DIPERINGATI DI TOBASA

Untuk mengenang jasa-jasa dan perjuangan pahlawan Nasional dari Tanah Batak Raja Sisingamangaraja XII yang gugur setelah bergerilya selama 30 tahun (1878-1907) melawan tentara penjajah kolonial Belanda, Bupati Toba Samosir, Pandapotan Kasmin Simanjuntak memimpin langsung upacara ziarah nasional memperingati 106 Tahun gugurnya si Raja Batak tersebut. Ziarah nasional ini dilaksanakan di Komplek Makam Raja Sisingamangaraja XII, di Pagar Batu, Balige, Senin (17/06).
Mengawali ziarah nasional ini, Bupati Pandapotan Kasmin Simanjuntak selaku inspektur upacara mengajak seluruh hadirin yang hadir para ziarah tersebut, untuk mengheningkan cipta mengenang jasa-jasa dan perjuangan Raja Sisingamangaraja yang gugur pada 17 Juni 1907 silam di daerah Sionom Hudon Utara, Humbang Hasundutan.
Selanjutnya, Bupati Pandapotan Kasmin Simanjuntak melakukan peletakan karangan bunga di makam Raja Sisingamangaraja XII yang dimakamkan berdampingan dengan kedua putranya, Patuan Nagari dan Patuan Anggi yang turut gugur dalam perang mengusir penjajah tersebut. Kemudian, dilanjutkan dengan penaburan bunga oleh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah, diantaranya Wakil Bupati Liberty Pasaribu, Kapolres Tobasa AKBP M. Edi Faryadi, Kajari Balige Harly Siregar, Ketua PN Balige Agus Widodo, Sekretaris Daerah Liberty Manurung, dan Dandim 0210 TU/TS yang diwakili Mayor A. Sidauruk.
Ziarah Nasional ini juga diikuti para pimpinan SKPD dan PNS di Lingkungan Pemkab Toba Samosir, jajaran Polres Tobasa, Koramil 17 Balige, prajurit TNI Kipan A-Yonif 125 Simbisa Onan Sampang Balige, anggota LVRI Tobasa, Organisasi Wanita, Mahasiswa/i Universitas Sisingamangaraja XII, para pelajar SD/SMP/SMA, serta Golongan Si Raja Batak Parbaringin Malim Marsada.
Sebagaimana diketahui, Pahlawan Nasional Raja Sisingamangaraja XII gugur dalam Perang Batak bersama dua putranya yakni Raja Patuan Nagari dan Raja Patuan Anggi serta putri tercintanya Siboru Lopian. Setelah dimakamkan di kawasan Tangsi, Tarutung, akhirnya pada 17 Juni 1953 tulang belulangnya dimasukkan ke monumen yang telah dibangun Pemerintah Republik Indonesia, keluarga dan masyarakat di Pagar Batu, Balige.
RITUAL ADAT BATAK
Selepas ziarah nasional, masih di tempat yang sama, rombongan golongan si Raja Batak Parbaringin Malim Marsada dari Kecamatan Porsea, juga menggelar ritual adat Batak untuk memperingati 106 tahun wafatnya Raja Sisingamangaraja XII.  Sekitar 20 orang anggota golongan ini, memanjatkan berbagai doa ke “Mula Jadi Nabolon” melalui berbagai persembahan tor-tor diiringi “gondang”. Juga dilakukan tortor “mangaliat” (mengelilingi-red) dan diakhiri dengan ritual “manguras” (membersihkan diri-red) dengan siraman air jeruk purut.
Selama ritual berlangsung, Bupati Pandapotan Kasmin Simanjuntak juga turut bergabung dengan golongan si Raja Batak tersebut. Pelaksanaan ritual adat atas inisiatif golongan Si Raja Batak ini mendapat apresiasi dari Bupati Pandapotan Kasmin Simanjuntak. Menurutnya, hal ini merupakan wujud kecintaan dan penghargaan masyarakat Batak atas perjuangan dan jasa Pahlawan Nasional dari Tanah Batak ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comments