DIDUGA
PEMERINTAH SERDANG BEDAGAI TEDAK PEDULI TERHADAP PETANI
Sergai, SBN---Sejumlah petani di Desa Tebin Tinggi kecamatan
Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai mulai mengeluhkan kurangnya air
untuk mengailri sawah mereka khususnya saat musim kemarau tiba. Hektaran
sawah milik para petani bahkan ada yang gagal tanam, bahkan ada yang
sawahnya yang sama sekali tidak pernah tersentuh air kini keadaan tanaman
padinya sudah lama mengering dan mati.
Salah seorang
petani setempat T.Silitonga (36) mengatakan kejadian itu selalu terjadi
di desanya khususnya saat musim kemarau tiba. Aliran air sulit menjangkau
sawahnya yang kebetulan berada paling ujung di desanya tersebut.
“Air itukan mengalir dari
arah utara sana pak, nah saya yang berada dipaling ujung selatan ini seringkali
tidak kebagian air pak. Air hanya mampu mengairi sawah-sawah yang ada di hulu
sana, itupun pengairanya tidak sempurna. Jadilah saya sekarang ini petani tadah
hujan, yang hanya bisa mengandalkan air dari hujan.”Katanya.
Petani lainnya
M.Silitonga (50) Desa Tebing Tinggi Rabu (24/7) mengaku berani membayar
Rp.500.000 untuk mengairi satu hektar sawahnya dengan menyewa alat pemompa air
yang disewakan oleh sejumlah orang yang jeli melihat keadaan tersebut. Ini
menguntungkan bagi mereka yang punya mesin pompa air namun cukup membebani para
petani.
“Saya terpakasa membayar untuk
mengairi sawah itu, karena kalau tidak maka saya terancam gagal tanam. Sekali
mengairi sawah sampai lima ratus ribu. Terkadang ada kalanya saya mengairi
sawah dengan menyewa masin pompa air itu lima kali dan seterusnya, karena ada
saatnya tiba-tiba setelah kita airi malah kering kembali sawahnya, jadi ya kita
sewa lagi pompa air dan keluarkan biaya lagi untuk kepetingan sawah,”ungkapnya.
Menurut ketua
IP3A Kabupaten Serdang Bedagai Warno (69) Desa Sei Bamban mengatakan bahwa
debet air yang biasa digunakan para petani yaitu Sungai Sei Rampah tidak
sanggup mengairi 4 kecamatan, maka diambil kebijaksanaan pengambilan air
berasal dari aliran sungai sekitar yaitu Sungai Subaro Desa Pertapahaan
Kecamatan Tebing Tinggi kawasan PTPN3 Kebun Rambutan Kabupaten Serdang Bedagai.
“Saya membayangkan
pengambilan air berasal dari aliran SUNGAI sekitar yaitu Sungai Subaro Desa
Pertapahaan Kecamatan Tebing Tinggi kawasan PTPN3 Kebun Rambutan Kabupaten
Serdang Bedagai, jadi air dari Sungai Subaro akan dialirkan dan kapanpun bisa
dengan lancar dialirkan. Namun itu hanya hayalan kami saja barangkali yang
tidak akan mungkin pernah terwujud,”katanya sembari mengernyitkan
keningya.
K.Siahaan menambahkan, apa yang ia pikirkan barangkali hanya pesan kosong yang
tidak akan pernah bisa diwujudkan, namun demikian ia percaya ide-ide semacam
itu pasti pernah terlintas dalam pikiran para pejabat pemerintah daerah yang
saat ini mengemban tugas untuk meningkatkan kwalitas dan kehidupan para petani
di derah Desa Tebing Tinggi Kecamatan Tanjung Beringin ini.
“Saya percaya
pemerintahan yang sekarang ini sudah mengetahui keadaan para petani seperti
saya ini, itu terbukti dari KUPTD Sei Bamban dan koordinator Bapak Babinsa
Serda Syapri yang juga merupakan salah satu anggota Koramil II Kecamatan
Tanjung Beringin bahkan hal ini telah dipikirkan jauh-jauh hari sebelum Bupati
Sergai Ir.H.T. Erry Nuradi, M.Si yang sekarang ini terpilih menjadi Wakil
Gubernur Sumatra Utara. Sekarang ya tinggal kita menunggu kapan direalisasikan
visi misi itu,”imbuh petani lainya Warno (69) Desa Sei Bamban sembari mengangguk-anggukan
kepalanya.
Sementara itu, salah
seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serdang Bedagai
Longwai Pakpahaan, Dahrizul membenarkan apa yang disampaikan warga tersebut.
Persawahan di sejumlah wilayah di Desa Tebing Tinggi memang kerap kali dilanda
kekurangan air. Hal tersebut menurut menjadi mimpi buruk para petani di Desa
Tebing Tinggi. Apalagi satu-satunya cara untuk mengatasi hal itu saat ini yakni
dengan menyewa tukang pompa air dengan mesin pompa yang biayanya juga terbilang
tidak sedikit.
“Saya
memang melihat kalau di 4Kecamatan itu sering kekurangan air, apa lagi seperti
musim kemarau panjang yang saat ini sedang melanda. Saya bisa melihat tanaman
padi yang terlihat mulai mengering karena kekurangan air. Dan saya tau warga
petani sampai harus menambah biaya lagi lima ratus ribu rupiah lebih untuk satu
hekatar sawah.”Katanya.
Latimin
ketua Gabungan Petani Pemakai Air (GP3A) menjelaskan, di kecamatan Tebing
Tinggi sejauh ini hanya desa Pertapahaan dan sekitar Sungai Subaro Desa
Pertapahaan Kecamatan Tebing Tinggi kawasan PTPN3 Kebun Rambutan Kabupaten
Serdang Bedagai yang masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan irigasi. Hal itu
menurutnya akibat dari letak Georagfis desa Pertapahaan yang berada di paling
ujung saluran irigasi.
“Ada memang
sawah-sawah yang bisa dipenuhi kebutuhan irigasinya dari bendugan Sungai Mulio
Desa Pintu air namun itu hanya sebagian kecil saja. Sehingga memang kondisi
seperti itu harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah. Caranya
dengan memperbaiki saluran irigasi yang ada atau dengan membangun saluran
irigasi baru, apabila itu akan dialirkan dari bendungan Sungai
Mulio.”Imbuhnya.
Yang menjadi kendala
lain dalam penyaluran air irigasi tersebut adanya dataran yang lebih tinggi
dari dataran persawahan lainya sehingga air-air tersebut tidak bisa menembus
sawah lainya, itu yang mungkin oleh pemeritah daerah untuk membuat saluran
irigasi baru. Apa lagi saat sekarang ini banyak masyrakat yang sedang menanam
jagung dan Ubi yang saat ini keaadanya sangat butuh air irigasi.
“Saya sempat memperjuangkan
untuk diusulkan keDinas Pertanian dan Pu PSDA Serdang Bedagai, Sumatra Utara
untuk membuat Irigasi agar tidak meluap ke perkebunan PTPN3 Kebun Rambutan
disana namun belum tembus. Karena ada beberapa tempat yang mengharuskan untuk
dibuatkan Irigasi dan hal itu juga sangat memungkinkan. Nah untuk membuat
saluran irigasi seperti Irigasi itu, bisa-bisa saja dilakukan namun harus
disesuaikan dengan kemampuan daerah, itu pasti membutuhkan biaya besar, tetapi
itu ide yang sangat brilian. Bukankah segala sesuatu yang membuat dunia
terbelalak itu semuanya berawal dari mimpi?” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comments