Tanjungbalai, SBN---Oknum
Kepala Seksi Pidana Khusus (Kasi Pidsus) Kejaksaan Negeri (Kejari)
Tanjungbalai, Ahmad Erdiansyah Putra Hasibuan, SH, MH dituding hobi ‘jajan’
oleh sejumlah pemasok limbah luar negeri berupa pakaian bekas (monza). Merasa
ditelanjangi karena dituding memiliki kebiasaan ‘arus bawah’ yang berlebihan
itu, wajah Kasi Pidsus pun pucat pasi.
“Kau memang tak ada menerima langsung
uang itu.Kau suka m*****e”. Hey, semuanya dengar,dia ini memang tak mau katanya
menerima uang. Tapi, meminta handphone mau, m*****e apa lagi,” ujar HM Iqbal,
seorang pemasok besar monza, sambil menunjuk wajah Kasispidsus, saat bersama
belasan rekannya mendatangi kantor Kejari Tanjungbalai, Rabu (21/8) kemarin,
mempertanyakan nasib uang senilai Rp 50 juta milik mereka yang diduga disetor
kepada oknum Kasipidsus tersebut untuk membebaskan ratusan ball pakain eks luar
negeri milik mereka yang disita Kejari Tanjungbalai.
Mendapat tudingan demikian, wajah
Kasipidsus terlihat pucat pasi. Seolah gamang dan terlihat salah tingkah, dia
hanya mampu mempertanyakan bukti tudingan tersebut. Marwah dan wibawa seorang
penegak hukum yang biasa ada pada seorang jaksa, langsung sirna dari diri
seorang Kasi Pidsus saat HM Iqbal yang lebih dikenal dengan sebutan Haji Kibal
menuduh dirinya memiliki hobi amoral tersebut.
“Mana buktinya? Jangan sembarangan
menuduh !,”ujar Kasi Pidsus menjawab tudingan HM Iqbal yang kemudian oleh HM
Iqbal kembali dijawab dengan mengatakan, “Untuk apa bukti? Saya saksinya yang
menyaksikan sendiri.Dasar kau raja l***e,”.
Tudingan kepada Kasi Pidsus ini berawal
dari kedatangan belasan pemasok/pemain pakaian bekas eks luar negeri ke Kantor
Kejari Tanjungbalai hari Rabu (21/8) sekitar pukul 09.00 WIB.Para “tamu tak
diundang” yang mayoritas adalah perempuan ini datang untuk menagih janji dari
Kasi Pidsus Ahmad Erdiansyah Putra Hasibuan, SH, MH untuk membebaskan pakaian
bekas eks luar negeri milik mereka dimana kasusnya saat ini sedang dalam proses
persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Tanjung Balai.
Para perempuan tersebut mengaku, telah
urunan memberikan uang sebesar Rp50 juta kepada Kasipidsus melalui orang
kepercayaannya dengan janji pakaian bekas eks luar negeri yang dilimpahkan
pihak Bea dan Cukai Belawan beberapa bulan lalu itu diberikan kembali kepada
mereka. Namun setelah uang diberikan, pakaian bekas yang jadi barang bukti itu
tak juga diberikan kepada mereka.Tak ayal,merekapun merasa ditipu dan
dipermainkan Kasi Pidsus.Emosi mereka semakin memuncak saat sang Kasi Pidsus
mereka anggap berkelit.
”Silahkan tunjukkan buktinya, jika saya
ada menerima uang yang kalian tuduhkan itu. Jangan asal main tuduh saja! Sampai
saat ini, saya tidak pernah ada menerima uang dari kalian maupun melalui
perwakilan kalian,”ujar Kasi Pidsus menjawab.Mendengar jawaban itu para pemasok
pakaian bekas itu semakin emosi dan langsung beteriak-teriak dengan mengucapkan
perkataan-perkataan tak senonoh. Aksi teriak-teriak tersebut masih terus
berlanjut sampai akhirnya datang HM Iqbal dan oknum Ketua DPC LSM Penjara
Tanjungbalai Ayong Susanto yang merupakan perwakilan dari para pedagang saat
memberikan uang Rp.50 juta rersebut kepada pihak Kejari Tanjung Balai.
Setelah kedatangan HM Iqbal dan Ayong
Susanto ini terungkap pembicaraan tentang rencana jual beli barang bukti berupa
pakaian bekas eks luar negeri tersebut memang ada antara Kasi Pidsus Kejaksaan
Negeri Tanjung Balai, Ahmad Erdiansyah Putra Hasibuan, SH, MH dengan perwakilan
dari pedagang pakain bekas. Pembayarannya langsung dilakukan selang beberapa
hari setelah pembicaraan itu.Uangnya tidak diserahkan langsung kepada Ahmad
Erdiansyah Putra Hasibuan, SH, MH melainkan melalui oknum pegawai sipil (staf)
Kejari Tanjungbalai yang diyakini atas sepengetahuan dari Kasi Pidsus.
“Setelah uang diberikan,saya ada
meneleponnya (Kasi Pidsus-red) menayakan apakah uang Rp.50 juta itu sudah
diterimanya. Ia menjawab ia dan mengucapkan terimakasih,”kata Hj.Angel, salah
satu massa yang ikut menggeruduk Kantor Kejari Tanjungbalai menguatkan
cerita.Karena pada saat itu oknum pegawai kejaksaan yang menerima uang tersebut
tidak berada ditempat, massapun membubarkan diri dan berjanji akan datang
kembali esok hari dengan membawa rombongan yang lebih besar.
Pantauan di lokasi, pertengkaran antara
para pemasok monza itu dengan oknum Kasipidsus menjadi tontonan gratis
masyarakat sekitar dan pengendara yang sedang melintas didepan Kantor Kejari
Tanjungbalai, para wartawan dan segelintir polisi dari Polres Tanjungbalai yang
turun ke lokasi melakukan pengamanan. >>Tim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comments