>>Habib
Makassar, SBN---PT Kawasan Industri Makassar (KIMA) menoreh
prestasi membanggakan tahun ini. Dari jajaran 126 BUMN, KIMA dinilai sebagai
perseroan kinerja terbaik peringkat ketiga nasional. Dua BUMN terbaik adalah PT
ADP Indonesia Ferry dan PT Jasa Raharja.
PT KIMA tahun ini akan membangun power
plant atau pembangkit listrik berkapasitas 35 Maga Watt (MW). PT KIMA akan
menggandeng perusahaan asal Jepang merealisasikan rencana tersebut.
Direktur Utama PT KIMA Bacher Djohan mengatakan,
Power Plant dibangun untuk memenuhi
kebutuhan listrik di lingkungan KIMA agar tidak lagi sepenuhnya bergabtung
kepada PLN. “ Investasi yang dibutuhkan sekitar Rp. 680 miliar,” kata Bachder
di Makassar kemarin.
Dalam pelaksanaanya, lanjut dia, Pwer
Plant yang dibangun KIMA akan
menggunakan bahan bakar batu bara sebagai pembangkit, batu bara lebih murah dan
telah familliar di masyarakat. KIMA
pun akan tetap menjual sebagian listrik kepada masyarakat melauli PLN.
Sejauh ini, KIMA merupakan pengguna
terbesar listrik dari PLN. Perhari listrik yang digunakan hingga beban puncak
mencapai 15 MW. Dalam sebulan, tarif yang dibayar hampir semua industri di KIMA
mencapai Rp. 10 Miliar. Kondisi ini akan terus bertambah karena masih terdapat
40 % kawasan yang belum dikelola PT KIMA.
Jumlah perusahaan yang berada di kawasan
industri KIMA telah meningkat 31 % menjadi 283 perusahaan pada tahun ini. Pada
tahun 2012 hanya 215 perusahaan. Perusahaan – perusahaan ini nanti akan
menggunakan listrik dari Power Plant milik KIMA.
Selain akan membangun Power Plant, PT Kima juga akan menyiapkan pasokan air sendiri
sehingga tidak tergantung pada PDAM dan peningkatan kualitas jalan. Rencana
penambahan fasilitas penunjang itu merupakan bagian dari pengembangan
infrastruktur guna meningkatkan layanan.
Konsep pembangunan yang dilakukan Bachder
tahun ini tidak lepas dari kinerja yang memuaskan 20p12 lalu. Dalam laporan
keuangan BUMN, PT KIMA mendapat kategori sangat bagus dari ratusan BUMN dan
menempati urutan ketiga. Oleh karena itulah, tahun ini Bachder berupaya
meningkatkan layanan dengan memenuhi seluruh kebutuhan dasar industri di KIMA.
Komisaris Utama PT KIMA Djamaluddin
Tjongkeng menyebutkan target pendapatan tahun ini telah terlampaui pada
semester pertama. “ KIMA menargetkan pendapatan Rp. 8 miliar dan telah tercapai
pada semester I/2013 telah tercapai Rp. 10 miliar. Adapun pendapatan tahun lalu
mencapai Rp. 22 miliar dari target Rp. 6 miliar,” katanya.
Untuk meningkatkan pendapatan, pihaknya
juga akan memaksimalkan bisnisnya terutama pada sektor jasa seperti cas wash
dan rusunawa. PT KIMA juga memiliki tanah di samping jalan tol yang rencananya
akan digunakan untuk depo peti kemas.
Selain itu, kata Djamaluddi, PT KIMA
tengah menyiapkan kawasan industri baru di Kabupaten Maros yang akan menampung
industri – industri yang tak mampu lagi di cover di KIMA saat ini. Untuk
membuat kawasan industri kata dia tidak mudah, dan perlu ada power plant. Water
supply dan fasilitas pengolahan limbah, itulah masalah kenapa KIMA ingin membangun
power plant sendiri.
“ Rencana pembangunan Power Plant itu sebenarnya telah digulirkan sejak tahun lalu, namun
hingga kini belum mulai dilaksanakan karena membutuhkan pembiayaan besar dan
persiapan matang, tapi sekarang kita telah berkerjasama dengan perusahaan
Kawasaki asal Jepang untuk merealisasikan hal tersebut,” ungkap Djamaluddin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comments