Suara Buruh Nasional

Selasa, 18 Februari 2014

Harga Karet Mentah di Madina Mengalami Penurunan

Panyabungan, SBN---Petani karet di wilayah Kabupaten Mandailing Natal
(Madina) dan sekitarnya terutama di pasar karet Kelurahan Pidoli
Kecamatan Panyabungan, mengeluh harga karet mentah terus mengalami
penurunan sejak minggu terakhir ini.
Suandi Nasution salah satu Petani Karet (33) warga Kelurahan Pidoli
mengatakan, sebelumnya untuk karet mentah yang masih basah harga telah
mengalami penurunan dari Rp11.000-10.000 ribu menjadi Rp. 9.000-8.000
per kilogram.
 "Sekarang ini getah karet terus turun harganya. Kalau begini terus
ekonomi masyarakat bisa terganggu. Terlebih, sebagian besar penduduk
sini mata pencahariannya sebagai petani karet, kami tidak mengetahui
secara pasti apa penyebab turunnya harga komoditas ini. "Yang pasti
turunnya harga karet di tingkat petani dan pengepul, karena harga di
pabriknya yang juga turun" ujar Suandi Kamis (30/01).
Di tempat terpisah Siti Afsah juga petani karet di Keluarahan Huta
Siantar menuturkan bahwa penurunan harga karet mentah yang cukup
drastis membuat para petani khawatir. Sebab, sebagian besar para
petani sangat menggantungkan hidupnya pada tanaman ini.
Selain itu, rendahnya harga karet mentah dinilai tidak sebanding
dengan upaya kerja dari para petani, dan Kami tidak tahu mengapa harga
karet bisa terus mengalami penurunan. Padahal, getah sadapan kami
tidak ada masalah, sedangkan kualitas karet kami tetap bagus.
Bebernya.
Kami sebagai petani mengharapkan harga karet mentah dapat kembali
normal dan stabil. Sehingga, kondisi ekonomi masyarakat dapat kembali
baik dan mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari. Harap petani karet di
Kab Madina. >>CH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comments