Suara Buruh Nasional

Senin, 01 Juli 2013

Sekolah Diliburkan Hanya Untuk Tour Ke Pekanbaru

BERMODUS ACARA PERPISAHAN SISWA 
>>SL. Harahap
Pinggir, SBN---Setelah Ujian Nasional berlalu, hampir di setiap sekolah mengadakan acara perpisahan. Perpisahan sekolah merupakan hal yang spesial bagi para murid, karena semuanya berkumpul untuk merayakan satu kemenangan/keberhasilan sekaligus akan berpisah satu dengan yang lainnya. Perpisahan itu terjadi bertujuan agar bisa dapat melanjutkan pendidikan yang lebih baik dan lebih tinggi lagi. Semuanya itu demi memperjuangkan dan meraih masa depan yang cerah. Dan setiap siswa didik pasti ada sesuatu di dalam hati dan perasaannya. Hal yang dirasakan itu pastinya bercampur aduk, ada yang sedih, senang, dan ada pula yang tak dapat di ungkapkan dengan kata-kata. Yang pasti, kesenangan/kegembiraan saat itu  memberikan makna tersendiri bagi yang menjalaninya.

     Sekolah merupakan sebuah lembaga yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang ilmu pendidikan yang berguna dan dapat di aplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari nantinya. Dan hal itu tidak terlepas dari pengawasan para guru. Dan guru merupakan Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Honorer di dalam dunia pendidikan yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang  penyelenggaraan pendidikan yang baik. 
     Dalam informasi tentang wawasan Wiyatamandala, kedisiplinan guru diartikan sebagai sikap mental yang mengandung kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku dalam menunaikan tugas dan tanggung jawab. Seperti, disiplin menggunakan waktu. Yang di maksud disini adalah ‘dapat mengunakan waktu dan membagi waktu dengan baik. Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan dapat menggunakan waktu dengan baik’. 
     Pada dasarnya kedisiplinan itu muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar mengajar yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya sebagai guru. Dan disiplin merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang memadai. Untuk itu guru memerlukan suatu pemahaman tentang landasan ilmu kependidikan dan keguruan. Sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin. Seperti disiplin terhadap diri pribadi, disiplin social dan disiplin Nasional.      
     Saat tim media Suara Buruh Nasional (SBN) berkunjung ke SDN 30 Desa Pinggir pada Selasa (28/05), tim menemukan kondisi sekolah yang tidak ada proses belajar mengajar. Keadaan lingkungan sekolah seperti keadaan sedang masa liburan sekolah. Padahal hari itu merupakan hari biasa dan merupakan hari wajib untuk melaksanakan proses belajar mengajar dan bukan hari libur. Seorang warga menjelaskan, sekolah lagi ada acara perpisahan, mereka jalan-jalan ke Pekan Baru,  jadi anak-anak yang lainnya di liburkan, terang warga tersebut. 
     Kepala UPTD Pendidikan Kec.Pinggir, Usman, saat dikonfirmasi tim terkait dengan situasi SD N 30 yang libur tersebut, melalui telepon selulernya mengatakan, “nanti saya akan coba pertanyakan hal tersebut kepada kepala sekolahnya”, ujarnya. 
     Kemudian tim juga mempertanyakan hal yang sama kepada komite SD N 30 melalui telepon seluler terkait acara jalan-jalan ke Pekan baru, Lalu komite SD N 30 tersebut menerangkan, “Itu merupakan hasil keputusan musyawarah guru-guru dengan para orang tua/ wali murid. Dan lebih mengetahui lagi coba tanya kepada bapak guru Si Ir”, terang beliau kepada tim media SBN. Dan saya di beritahu oleh guru-guru setelah mereka mau berangkat jalan-jalan tersebut, ungkapnya menambahkan. Yang menjadi pertanyaan bagi tim media SBN selaku kontrol Social, haruskah peserta didik lainnya diliburkan hanya untuk sebuah acara tour perpisahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comments