BERMODUS ACARA PERPISAHAN SISWA
>>SL. Harahap
Pinggir, SBN---Setelah Ujian Nasional berlalu, hampir di
setiap sekolah mengadakan acara perpisahan. Perpisahan sekolah merupakan hal
yang spesial bagi para murid, karena semuanya berkumpul untuk merayakan satu
kemenangan/keberhasilan sekaligus akan berpisah satu dengan yang lainnya.
Perpisahan itu terjadi bertujuan agar bisa dapat melanjutkan pendidikan yang
lebih baik dan lebih tinggi lagi. Semuanya itu demi memperjuangkan dan meraih
masa depan yang cerah. Dan setiap siswa didik pasti ada sesuatu di dalam hati
dan perasaannya. Hal yang dirasakan itu pastinya bercampur aduk, ada yang sedih,
senang, dan ada pula yang tak dapat di ungkapkan dengan kata-kata. Yang pasti,
kesenangan/kegembiraan saat itu
memberikan makna tersendiri bagi yang menjalaninya.
Sekolah merupakan
sebuah lembaga yang dirancang untuk mengajarkan kepada siswa tentang ilmu
pendidikan yang berguna dan dapat di aplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari
nantinya. Dan hal itu tidak terlepas dari pengawasan para guru. Dan guru
merupakan Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Honorer di dalam dunia pendidikan
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan yang baik.
Dalam informasi tentang wawasan
Wiyatamandala, kedisiplinan guru diartikan sebagai sikap mental yang mengandung
kerelaan mematuhi semua ketentuan, peraturan dan norma yang berlaku dalam
menunaikan tugas dan tanggung jawab. Seperti, disiplin menggunakan waktu. Yang
di maksud disini adalah ‘dapat mengunakan waktu dan membagi waktu dengan baik.
Karena waktu amat berharga dan salah satu kunci kesuksesan adalah dengan dapat
menggunakan waktu dengan baik’.
Pada dasarnya
kedisiplinan itu muncul dari kebiasaan hidup dan kehidupan belajar mengajar
yang teratur serta mencintai dan menghargai pekerjaannya sebagai guru. Dan
disiplin merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang memadai. Untuk itu guru
memerlukan suatu pemahaman tentang landasan ilmu kependidikan dan
keguruan. Sebab saat ini banyak terjadi erosi sopan santun dan erosi disiplin.
Seperti disiplin terhadap diri pribadi, disiplin social dan disiplin Nasional.
Saat tim media Suara Buruh
Nasional (SBN) berkunjung ke SDN 30 Desa Pinggir pada Selasa (28/05), tim
menemukan kondisi sekolah yang tidak ada proses belajar mengajar. Keadaan
lingkungan sekolah seperti keadaan sedang masa liburan sekolah. Padahal hari
itu merupakan hari biasa dan merupakan hari wajib untuk melaksanakan proses
belajar mengajar dan bukan hari libur. Seorang warga menjelaskan, sekolah lagi
ada acara perpisahan, mereka jalan-jalan ke Pekan Baru, jadi anak-anak yang lainnya di liburkan,
terang warga tersebut.
Kepala UPTD
Pendidikan Kec.Pinggir, Usman, saat dikonfirmasi tim terkait dengan situasi SD
N 30 yang libur tersebut, melalui telepon selulernya mengatakan, “nanti saya
akan coba pertanyakan hal tersebut kepada kepala sekolahnya”, ujarnya.
Kemudian tim juga mempertanyakan
hal yang sama kepada komite SD N 30 melalui telepon seluler terkait acara
jalan-jalan ke Pekan baru, Lalu komite SD N 30 tersebut menerangkan, “Itu
merupakan hasil keputusan musyawarah guru-guru dengan para orang tua/ wali
murid. Dan lebih mengetahui lagi coba tanya kepada bapak guru Si Ir”, terang
beliau kepada tim media SBN. Dan saya di beritahu oleh guru-guru setelah mereka
mau berangkat jalan-jalan tersebut, ungkapnya menambahkan. Yang menjadi
pertanyaan bagi tim media SBN selaku kontrol Social, haruskah peserta didik
lainnya diliburkan hanya untuk sebuah acara tour perpisahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comments