Tanjungbalai,
SBN---Korban ‘pemasangan
gelap’ sambungan distribusi air minum yang dilakukan oknum-oknum karyawan PDAM
Tirta Kualo Tanjungbalai sampai saat ini masih terus berjatuhan.Terakhir
sebanyak 28 orang kepala keluarga warga jalan H.Adam Malik Km.7 Kelurahan
Sijambi Kecamatan Datuk Bandar menjadi korban.Pelakunya diduga oknum karyawan
senior diperusahaan milik Pemko Tanjungbalai berinisial Am.Menurut Rahmad,satu
diantara 28 korban Am,mereka dipungut biaya dengan dalih dana pemasangan baru
instalasi air minum antara Rp.1,5 juta sampai Rp.2 juta setiap rumah.
Am yang mantan Ketua Pimpinan Kecamatan Partai Golkar Datuk Bandar Timur
tersebut sebulan belakangan ini mendadak sulit ditemui.Baik dikantornya maupun
dikediamannya dijalan Anwar Idris Kelurahan Bunga Tanjung Kecamatan Datuk
Bandar Timur.Menurut seorang karyawan rekan sejawat Am yang minta namanya tidak
ditulis,kasus ‘pemasangan gelap’ yang dilakukan Am sudah terbongkar oleh Tim
Penertiban PDAM Tirta Kualo yang diketuai anggota Badan Pengawas Zainal
Arifin,BA.
Kabag Hubungan Pelanggan (Hublang) PDAM Tirta Kualo Martin Sipahutar,SE juga
terkesan sulit ditemui untuk dikonfirmasi.Namun Kabag Keuangan dan Administrasi
Dra.Syafrida Dewi secara lugas berucap,”Kalau benar,silahkan saja para korban
pemasangan liar (gelap) yang dilakukan Am itu mengadukannya kepolisi!”.
Dari informasi yang dihimpun dilapangan,kasus pemasangan gelap atau liar
instalasi air minum yang tidak didaftarkan secara resmi keperusahaan daerah itu
bukan hal baru.Bahkan diera kepemimpinan Direkturnya sekarang ini yakni
Zaharuddin Sinaga,SE aksi yang hasilnya sangat menggiurkan itu ditengarai masih
terus berlangsung.Terakhir,aksi serupa terbongkar oleh Tim Penertiban PDAM Tirta
Kualo awal tahun ini dan memakan korban dengan dicopotnya Kabag Hublang
Drs.MM.Diduga pencopotan itu terkait dengan adanya indikasi keterlibatan Drs.MM
dalam kasus ‘pemasangan gelap’ yang belakangan terbongkar tersebut.(makmur)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comments