››Jamal
Aceh Singkil, SBN---Akibat pembakaran lahan yang terus
dilakukan oleh masyarakat, menyebabkan sejumlah Desa di Kecamatan Singkil sejak
Minggu hingga Senin (3/6) yang lalu terus diselimuti kabut asap tebal.
Hal itu diakibat kurangnya
kesadaran masyarakat untuk membatasi diri melakukan pembakaran lahan yang kian
marak tanpa memikirkan faktor negative akibat polusi udara dari asap tersebut,
yang sebahagian besar adalah kawasan rawa dan gambut.
Sebab gambut memiliki tingkat kerawanan yang
sangat tinggi bila pembakaran lahan tanpa kendali dan terkodinir, oleh pemilik
lahan itu sendiri hingga aparat Desa maupun Kecamatan, maka dampak buruk bakal
dirasakan masyarakat sekitar.
Dengan sedikit sulutan, api sudah akan menjalar
dan menguasai seluruh lahan dengan membakar hampir semua isi gambut hingga
merembet kedasar tanah. Dengan keadaan itu, api akan sulit dipadamkan karena
sudah merembet hingga kedasar tanah gambut tersebut. Seperti yang sudah terjadi
sebelum-sebelumnya, lahan terus mengeluarkan asap hingga tiga hari bahkan
seminggu lamanya, namun karena guyuran hujan barulah api bisa padam total.
Sehingga tindakan pembakaran lahan yang dinilai
telah membabi buta hendaknya mendapat sanksi ataupun hukuman oleh pihak
terkait, apalagi jika setelah diberikan teguran juga masih belum
mengindahkannya. Sebab jika hal ini dibiarkan terus-menerus seluruh petani
maupun pekebun akan semakin semena-mena tanpa memikirkan factor negatifnya yang
berakibat fatal terhadap kesehatan hingga keselamatan warga Aceh Singkil.
Demikian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comments