Suara Buruh Nasional

Kamis, 09 Mei 2013

DPRD Banyuwangi Tukar Pengalaman

Balige---- SBN.
Pemerintah Kabupaten Kabupaten Toba Samosir ( Tobasa ) mendapat kunjungan kehormatan dari anggota legislatif Kabupaten Banyuangi, Jawa Timur,. Sebanyak 20 anggota dewan tersebut tiba di rumah dinas bupati sekira pukul 10.00 Wib disambut langsung sekdakab Liberty Manurung dan beberapa kepala dinas. Kehadiran para annggota dewan tersebut ingin bertukar pengalaman terkait pengelolaan parawisata di daerah ini.


Pertemuan diawali dengan pemaparan kondisi kabupaten Banyuwangi yang berpenduduk hampir 1,6 Juta jiwa itu juga terkenal sebagai salah satu sentra penghasil ikan di wilayah Jawa. Para anggota dewan juga tertarik dengan pengelolaan limbah air di Tobasa, selain pariwisata sebab masalah limbah salah satu masalah pelik di Banyuangi.
“ Kami sangat senang berada di sini. Kami mau belajar ke Tobasa bagaimana mengembangkan pariwisata sebagai penghasil PAD. Selain itu, kunjungan ini sangat berarti didorong rasa cinta tanah air, jauh jauh dari Jawa Timur datang ke wilayah Sumatera,” ujar Hidayat, anggota DPRD Banyuangi juga mengatakan APBD daerahnya Rp. 1,5 T dan PAD 190 M.
Hidayat menambahkan pihaknya tertarik dengan pengalaman pengembangan pariwisata di Tobasa. Dan bila memungkinkan, kedua kabupaten melakukan pertukaran ciri khas yang dimiliki masing masing daerah. “ Kalau di Banyuangi sendiri icon-nya adalah burung Cucak Ijo. Saya dengar di Tobasa, ada juga ciri khasnya yaitu Ihan Batak, ini saya tidak tahu, tolong diperkenalkan,” ucap Hidayat mengundang gelak tawa.
Pembangunan kepariwisataan di sekitar Danau Toba, sebut Liberty hingga saat ini masih minim perhatian dari pusat maupun propinsi. Padahal, sektor pariwisata adalah pendorong perekonomian rakyat. “ Itu harus kita akui,” kata Liberty.
Sementara Kadis Pariwisata dan Budaya Ultri Simangunsong mengatakan pemkab sedang membuat rencana induk pariwisata  yakni destinasi, industri, promosi dan kelembagaan. “ Usaha usaha pariwisata juga kita kembangkan sembari melakukan penataan infrastruktur pariwisata. Model seperti ini yang ingin kita kembangkan. Budaya begitu juga, harus kita kembangkan tidak boleh hilang,” terang Ultri. (PS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comments