Balige---- SBN.
Pemerintah Kabupaten Kabupaten Toba Samosir ( Tobasa ) mendapat kunjungan kehormatan dari anggota legislatif Kabupaten Banyuangi, Jawa Timur,. Sebanyak 20 anggota dewan tersebut tiba di rumah dinas bupati sekira pukul 10.00 Wib disambut langsung sekdakab Liberty Manurung dan beberapa kepala dinas. Kehadiran para annggota dewan tersebut ingin bertukar pengalaman terkait pengelolaan parawisata di daerah ini.
Pemerintah Kabupaten Kabupaten Toba Samosir ( Tobasa ) mendapat kunjungan kehormatan dari anggota legislatif Kabupaten Banyuangi, Jawa Timur,. Sebanyak 20 anggota dewan tersebut tiba di rumah dinas bupati sekira pukul 10.00 Wib disambut langsung sekdakab Liberty Manurung dan beberapa kepala dinas. Kehadiran para annggota dewan tersebut ingin bertukar pengalaman terkait pengelolaan parawisata di daerah ini.
Pertemuan diawali dengan pemaparan kondisi
kabupaten Banyuwangi yang berpenduduk hampir 1,6 Juta jiwa itu juga terkenal
sebagai salah satu sentra penghasil ikan di wilayah Jawa. Para anggota dewan
juga tertarik dengan pengelolaan limbah air di Tobasa, selain pariwisata sebab
masalah limbah salah satu masalah pelik di Banyuangi.
“ Kami sangat senang berada di sini. Kami mau
belajar ke Tobasa bagaimana mengembangkan pariwisata sebagai penghasil PAD.
Selain itu, kunjungan ini sangat berarti didorong rasa cinta tanah air, jauh
jauh dari Jawa Timur datang ke wilayah Sumatera,” ujar Hidayat, anggota DPRD
Banyuangi juga mengatakan APBD daerahnya Rp. 1,5 T dan PAD 190 M.
Hidayat menambahkan pihaknya tertarik dengan
pengalaman pengembangan pariwisata di Tobasa. Dan bila memungkinkan, kedua
kabupaten melakukan pertukaran ciri khas yang dimiliki masing masing daerah. “
Kalau di Banyuangi sendiri icon-nya adalah burung Cucak Ijo. Saya dengar
di Tobasa, ada juga ciri khasnya yaitu Ihan Batak, ini saya tidak tahu, tolong
diperkenalkan,” ucap Hidayat mengundang gelak tawa.
Pembangunan kepariwisataan di sekitar Danau Toba,
sebut Liberty hingga saat ini masih minim perhatian dari pusat maupun propinsi.
Padahal, sektor pariwisata adalah pendorong perekonomian rakyat. “ Itu harus
kita akui,” kata Liberty.
Sementara Kadis Pariwisata dan Budaya Ultri
Simangunsong mengatakan pemkab sedang membuat rencana induk pariwisata
yakni destinasi, industri, promosi dan kelembagaan. “ Usaha usaha
pariwisata juga kita kembangkan sembari melakukan penataan infrastruktur
pariwisata. Model seperti ini yang ingin kita kembangkan. Budaya begitu juga,
harus kita kembangkan tidak boleh hilang,” terang Ultri. (PS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comments