DIMINTA GUBSU
MEMPERHATIKAN
- Petani Desa Tebing Tinggi Gagal Tanam Karena Sulit Dijangkau Sumber Air
>>Julianto
Irwansyah. S
Sergai, SBN---Sejumlah petani di Desa Tebing Tinggi Kecamatan
Tanjung Beringin Kabupaten Serdang Bedagai mulai mengeluhkan kurangnya air
untuk mengairi sawah mereka khususnya saat musim kemarau tiba. Hektaran
sawah milik para petani bahkan ada yang dilanda gagal tanam, bahkan
ada yang sawahnya yang sama sekali tidak pernah tersentuh air kini keadaan
tanaman padinya sudah lama mongering dan mati.
Salah seorang petani setempat
T.Silitonga (36) mengatakan kejadian itu selalu terjadi di desanya
khususnya saat musim kemarau tiba. Aliran air sulit menjangkau sawahnya yang
kebetulan berada paling ujung didesanya tersebut.
“Air itu kan mengalir dari arah utara sana
pak, nah saya yang berada dipaling ujung selatan ini seringkali tidak kebagian
air pak. Air hanya mampu mengairi sawah-sawah yang ada duhulu sana, itupun
pengairanya tidak sempurna. Jadilah saya sekarang ini petani tidah hujan, yang
hanya bisa mengandalkan air dari hujan,”katanya.
Petani lainya M.Silitonga (50) Desa
Tebing Tinggi Rabu (24) mengaku berani membayar Rp.500.000 untuk mengairi satu
hektar sawahnya dengan menyewa alat pemompa air yang disewakan oleh sejumlah
orang yang jeli melihat keadaan tersebut. Ini menguntungkan bagi mereka yang
punya mesin pompa air namun cukup membebani para petani.
“Saya terpakasa membayar untuk mengairi sawah itu,
karena kalau tidak maka saya terancam gagal tanam. Sekali mengairi sawah sampai
Lima Ratus Ribu. Terkadang ada kalanya saya mengairi sawah dengan menyewa masin
pompa air itu Lima kali dan seterusnya, karena ada saatnya tiba-tiba setelah
kita airi malah kering kembali sawahnya, jadi ya kita sewa lagi pompa air dan
keluarkan biaya lagi untuk kepetingan sawah,”ungkapnya.
Menurut ketua IP3A
Kabupaten Serdang Bedagai Bapak Warno (69) Desa Sei Bamban mengatakan
bahwa DEBET AIR yang biasa digunakan para petani yaitu SUNGAI SEI RAMPAH tidak
sagup mengairi 4 kecamatan,maka diambil kebijaaksanaan pengambilan air berasal
dari aliran SUNGAI sekitar yaitu SUNGAI SUBARO Desa Pertapahaan Kecamatan
Tebing Tinggi kawasan PTPN3 Kebun Rambutan Kabupaten Serdang Bedagai.
“Saya membayangkan pengambilan air berasal
dari aliran SUNGAI sekitar yaitu SUNGAI SUBARO Desa Pertapahaan Kecamatan
Tebing Tinggi kawasan PTPN3 Kebun Rambutan Kabupaten Serdang Bedagai, jadi air
dari Sungai Subaro akan dialirkan dan kapanpun bisa dengan lancar dialirkan.
Namun itu hanya hayalan kami saja barangkali yang tidak akan mungkin pernah
terwujud”Katanya sembari mengernyitkan keningya.
K.Siahaan
menambahkan, apa yang ia pikirkan barangkali hanya pesan kosong yang tidak akan
pernah bisa diwujudkan, namun demikian ia percaya ide-ide semacam itu pasti
pernah terlintas dalam pikiran para pejabat pemerintah daerah yang saat ini
mengemban tugas untuk meningkatkan kwalitas dan kehidupan para petani di derah
Desa Tebing Tinggi Kecamatan Tanjung Beringin ini.
“Saya percaya pemerintahan
yang sekarang ini sudah mengetahui keadaan para petani seperti saya ini, itu
terbukti dari KUPTD Sei Bamban dan koordinator Bapak Babinsa Serda SYAPRI
dan Anggota DPRD Serdang Bedagai Drs,H.Syayuti Nur,M.Pd dari fraksi PAN,
Drs.H.Abdul Rahim dari fraksi Hanura, Longway Maospin Pakpahaan fraksi Golkar,
Dahrizul dari fraksi F.PKB yang juga merupakan salah satu anggota koramil II
Kecamatan Tanjung Beringin bahkan hal ini telah dipikirkan jauh-jauh hari
sebelum bupati Sergai Ir.H.T. Erry Nuradi, M.Si yang sekarang ini terpilih
menjadi Wakil Gubernur Sumatra Utara. Sekarang ya tinggal kita menunggu kapan
direalisasikan visi misi itu”Imbuh petani lainya Warno (69) Desa Sei Bamban
sembari mengangguk-anggukan kepalanya.
Sementara itu, salah seorang
anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Serdang Bedagai
Drs,H.Syayuti Nur,M.Pd dari fraksi PAN, Drs.H.Abdul Rahim dari fraksi Hanura,
Longway Maospin Pakpahaan fraksi Golkar, Dahrizul Fraksi F.PKB,
membenarkan apa yang disampaikan warga tersebut. Persawahan di sejumlah
wilayah di Desa Tebing Tinggi memang kerap kali dilanda kekurangan air. Hal
tersebut menurut menjadi mimpi buruk para petani di Desa Tebing Tinggi. Apalagi
satu-satunya cara untuk mengatasi hal itu saat ini yakni dengan menyewa tukang
pompa air dengan mesin pompa yang biayanya juga terbilang tidak sedikit.
“Saya memang melihat
kalau di 4 (Empat)Kecamatan itu sering kekurangan air, apa lagi seperti musim
kemarau panjang yang saat ini sedang melanda. Saya bisa melihat tanaman padi
yang terlihat mulai mengering karena kekurangan air. Dan saya tau warga petani
sampai harus menambah biaya lagi lima ratus ribu rupiah lebih untuk satu
hekatar sawah.”Katanya.
Ibrahim ketua
Gabungan Petani Pemakai Air (GP3A) menjelaskan, di kecamatan Tebing
Tinggi sejauh ini hanya Desa Pertapahaan dan sekitar SUNGAI
SUBARO Desa Pertapahaan Kecamatan Tebing Tinggi kawasan PTPN3 Kebun Rambutan
Kabupaten Serdang Bedagai yang masih kesulitan untuk memenuhi kebutuhan
irigasi. Hal itu menurutnya akibat dari letak Georagfis
desa Pertapahaan yang berada di paling ujung saluran irigasi.
“Ada memang sawah-sawah
yang bisa dipenuhi kebutuhan irigasinya dari bendugan Sungai Mulio Desa
Pintu air namun itu hanya sebagian kecil saja. Sehingga memang kondisi
seperti itu harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah. Caranya
dengan memperbaiki saluran irigasi yang ada atau dengan membangun saluran
irigasi baru, apabila itu akan dialirkan dari bendungan Sungai
Mulio.”Imbuhnya.
Yang menjadi kendala lain dalam
penyaluran air irigasi tersebut adanya dataran yang lebih tinggi dari dataran
persawahan lainya sehingga air-air tersebut tidak bisa menembus sawah lainya,
itu yang mungkin oleh pemeritah daerah untuk membuat saluran irigasi baru. Apa
lagi saat sekarang ini banyak masyrakat yang sedang menanam jagung dan Ubi yang
saat ini keaadanya sangat butuh air irigasi.
“Saya sempat memperjuangkan untuk diusulkan
ke Dinas Pertanian dan PU PSDA Serdang Bedagai, Sumatra Utara untuk membuat
Irigasi agar tidak meluap ke perkebunan PTPN3 Kebun
Rambutan disana namun belum tembus. Karena ada beberapa tempat yang
mengharuskan untuk dibuatkan Irigasi dan hal itu juga sangat
memungkinkan. Nah untuk membuat saluran irigasi seperti Irigasi itu, bisa-bisa
saja dilakukan namun harus disesuaikan dengan kemampuan daerah, itu pasti
membutuhkan biaya besar, tetapi itu ide yang sangat brilian. Bukankah segala
sesuatu yang membuat dunia terbelalak itu semuanya berawal dari mimpi?”
pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comments