Suara Buruh Nasional

Sabtu, 01 Juni 2013

Tomas Satria Ditolak Walikota Tebing Tinggi

>>Alfian Haris
Tebing Tinggi, SBN---Kekecewaan dibarengi  raut wajah sedih , akhirnya   Tokoh Masyarakat (Tomas-red) dari Kelurahan Satria Kecamatan Padang Hilir pulang dengan sia sia akibat ditolak Walikota Tebingtinggi Ir.H.Umar Zunaidi Hasibuan MM, dimana tomas perwakilan 215 warga  dari Kelurahan Satria  itu  telah menanti selama 5 jam lebih di ruang Loby Wali Kota Tebing Tinggi, ternyata orang nomor satu dijajaran Pemerintah kota ini malah balik kanan pulang kerumah Dinas dari pintu belakang dengan melintasi ruangan kerja Ketua DPRD Tebingtinggi, sementara mobil dinas yang sering digunakan kerja itu  telah hidup mesin hampir 30 menit untuk membawa   Walikota usai menghadiri Rapat dengan DPRD Tebingtinggi.

Menyikapi hal itu, salah seorang Tokoh Masyarakat Kelurahan Satria Kecamatan Padang Hilir  Ricard Harrry Mukti s,senin ( 20/5 )  mengaku sangat kecewa dan tidak menyangka akan dihadapkan seperti itu, padahal kedatangan tomas  telah memenuhi syarat untuk bertemu dengan Walikota  baik melalui ajudan maupun dengan petugas Sat Pol PP yang ada bertugas di loby Walikota Tebingtinggi." Kejadian tragis itu terjadi seminggu lalu dan hingga kini warga tidak akan mau  datang lagi untuk mengadu atas kebijakan pemerintah yang dianggap menyakiti dalam pelayanan."tegas Ricard.
Sekedar diketahui kembali, sebelum tomas datang hendak menjumpai Walikota Tebingtinggi atas pelayanan buruk Lurah Satria,ratusan warga  melalui sebuah  surat melakukan mosi tak percaya,,dikatakan kebijakan Lurah Satria dominan memikirkan kepentingan kelompoknya hingga warga lainnya terabaikan.Dari program penjualan beras Miskin, Bantuan Dana untuk orang miskin dari BAZD, Bantuan dana simpan Pinjam UEDSP (Usaha Ekonomi Desa Simpan Pinjam) dari BPMK, uang jaga malam Pilkada Tahun 2011, uang Insentif raskin hingga data warga yang hendak nikah massal juga bermasalah akibat tidak sampai ke Bidang Kesra Pemko Tebingtinggi.
Yang pahitnya lagi,bantuan dari Pemerintahan Propinsi Sumut tentang pemberian bantuan kambing tidak tepat sasaran.Awalnya,bantuan itu seharusnya kepada warga Lingkungan VI, tapi entah dasar apa kambing bantuan itu diberikan kepada warga lingkungan I. Bahkan, hingga kini kambing itu tidak nampak ekornya .Selain itu pula,setiap ada pengurusan surat, Lurah selalu mengatasnamakan Perda Kota Tebingtinggi untuk meminta sejumlah  uang.
Oleh sebab itu, atas nama perwakilan warga  sejumlah Kepala lingkungan juga turut serta membuibuhkan tanda tangan seperti  Hermanto kepling LK 6,Juli Kepling 5,Darwin kepling 2 dan Suhertadi Casmadi Kepling 4  agar kepemimpinan   Lurah Satria Asni  dicopot    Walikota  Tebingtinggi .Dan untuk menguatkan desakan itu, dari 215 warga Kelurahan Satria didampingi Tokoh Masyarakat, tokoh agama dan LPM siap turun kejalan bila walikota tidak mengindahkan permohonan pencopotan  yang telah dua tahun dirasakan begitu pahit buat masyarakat.
Sementara itu,ditempat terpisah Camat Padang Hilir,Fery Lubis S.STP kepada Wartawan mengakui ada perbedaan persepsi antara warga dengan Lurah Satria yang berujung mosi tidak percaya.Untuk itu,selaku pimpinan dirinya akan berusaha untuk turun tangan demi kelangsungan pembangunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comments