>>J.
Irwansyah. S
Sei Rampah, SBN---Dalam upaya mendukung
peningkatan partisipasi masyarakat desa khususnya kaum perempuan dalam
penyusunan rencana pembangunan di daerah serta mewujudkan perencanaan
pembangunan yang pro poor dan responsif gender, Pemerintah Kabupaten Serdang
Bedagai (Pemkab Sergai) bersama Yayasan Bitra Indonesia menggelar diskusi
publik “Perencanaan Pembangunan Partisipatif Pro Poor dan Responsif Gender”
bertempat di aula Sultan Serdang Kompleks Kantor Bupati di Sei Rampah, Kamis
(11/7).
Turut hadir pada acara diskusi
publik ini Bupati Sergai Ir. H. Soekirman, Asisten Ekbangsos Drs. Amirullah
Damanik, Asisten Admum H. Rapotan SH, MAP, Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan
Drs. Rachmad Karo-Karo, Kadis PPKA H. Agus Tripriyono SE, MSi, Kepala BP2AKB
Irwani Jamillah SH, Kabag Humas Dra. Indah Dwi Kumala, Camat, para kepala desa
wilayah kerja Bitra di Sergai dan TKPKD Sergai.
Hadir sebagai nara sumber pada
acara ini yakni Kepala Bappeda Sergai Ir. H. M.Taufik Batubara, Siska
Barimbing dari Bitra Indonesia dan Sekretaris eksekutif Fitra Sumut Rurita
Ningrum.
Bupati Sergai Ir. H. Soekirman mengemukakan bahwa pemerintah membuka akses
partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan daerah
melalui proses musrenbang mulai dari tingkat desa, kecamatan sampai di tingkat
Kabupaten. Dengan demikian diharapkan masyarakat khususnya kaum perempuan
secara aktif dapat menyuarakan kebutuhan-kebutuhan yang dapat diakomodir
melalui musrenbang.
Di samping perencanaan pembangunan melalui musrenbang, menurut H. Soekirman
pemerintah pusat juga memiliki program pembangunan yang lebih praktis dan
menjawab kebutuhan masyarakat melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat
Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) yang mendapat respon yang sangat baik di masyarakat.
Karena program ini dianggap menjawab kebutuhan dan sudah memiliki kuota
tertentu untuk masing-masing daerah ataupun desa.
Selain itu pembangunan juga dapat berupa kontribusi dari swasta seperti CSR
maupun LSM yang mengerjakan proyek-proyek demi kepentingan masyarakat desa yang
juga mendapat sambutan sangat baik dari masyarakat. Pembangunan yang ada baik
dari pemerintah pusat, daerah maupun pihak lainnya diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi kesejahteraan masyarakat desa dan dihimbau agar dapat dimiliki,
dirawat dan dimanfaatkan secara maksimal, himbau Bupati Soekirman.
Agar pembangunan oleh pemerintah daerah dapat berpihak kepada masyarakat kurang
mampu dan responsif gender, diharapkan diskusi ini dapat menghasilkan
formula-formula strategis untuk meningkatkan partisipasi masyarakat khususnya
kaum perempuan dalam perencanaan pembangunan. Sedangkan ukuran terhadap
anggaran yang pro poor dan responsif gender juga harus disepakati bersama,
karena saat ini pemerintah daerah sudah memiliki ukuran yang baku terhadap
kinerja dan program kerjanya melalui Laporan Penyelenggaran Pemerintah Daerah
(LPPD) dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP), jelas
Bupati Sergai.
Wakil Direktur Bitra Indonesia mengemukakan bahwa musrenbang diharapkan dapat
menjadi wadah bagi masyarakat untuk memperjuangkan haknya di anggaran sehingga
diharapkan musrenbang dapat memberikan manfaat bagi peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
Melalui diskusi ini diharapkan dapat melahirkan sistem pelaksanaan musrenbang
desa dan kecamatan yang menjamin partisipasi perempuan dan masyarakat kurang
mampu sehingga kebutuhan mereka dapat tertampung dalam anggaran pembangunan.
Sekretaris Eksekutif FITRA Rurita Ningrum dalam paparannya mengemukakan
apresiasinya kepada Pemkab Sergai karena hasil analisa terhadap APBD Sergai
tahun 2013 sudah menunjukkan anggaran yang berpihak kepada masyarakat karena
belanja langsung sudah lebih besar daripada belanja tidak langsung. Untuk itu
diharapkan agar untuk tahun-tahun mendatang hal ini dapat terus dipertahankan
bahkan ditingkatkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
comments