Suara Buruh Nasional

Jumat, 06 September 2013

Penyeludupan Bawang Merah dari Malaysia ke Kecamatan Bukit Batu ”Menjamur”

·         Rugikan Negara dan Berdampak Pada Petani Bawang di Provinsi Riau
·         Syahbandar, Bea Cukai dan Kepolisian Diduga “Main Mata”
·         Ketua DPW Provinsi Riau LPP Tipikor Mengecam Keras

>>S. Harahap
Bengkalis, SBN---Maraknya penyeludupan Bawang Merah yang berasal dari Negara tetangga kita yaitu Malaysia sudah sangat meresahkan Petani Bawang Merah di Provinsi Riau. Ironisnya penyeludupan bawang tersebut seperti sudah terorganisir dengan sempurna, sehingga kegiatan Illegal tersebut, sampai akhirnya media SBN menemukan tempat berlangsungnya kegiatan Illegal tersebut tidak tercium. Terungkapnya aksi penyeludupan tersebut berkat informasi dari beberapa masyarakat yang merasa sedih melihat kegiatan itu yang merugikan negara dan juga masyarakat petani bawang merah.

Hasil penelusuran media SBN, bahwa lokasi sungai Bukit Batu yang berada dalam kawasan Temiang adalah tempat yang sangat strategis dalam melangsungkan kegiatan penyeludupan. Anehnya kegiatan yang jelas melanggar Hukum tersebut seolah tidak diketahui para Penegak Hukum kita itu??.
Dalam hal ini Ketua DPW Provinsi Riau Lembaga Pengawasan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (LPP-TIPIKOR) Syahmuliyadi Harahap mengatakan,”sudah jelas jumlah rakyat miskin meningkat di NKRI ini dan itu akibat ulah para elit politik yang suka mengambil yang bukan haknya, diperparah dengan maraknya dan menjamurnya para KORUPTOR mulai dari kalangan pejabat tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan sampai ke pusat dan bila masing masing tidak memiliki kesadaran maka kita tunggulah kehancuran dari bangsa yang kita Cintai ini, negara kita berlambangkan PANCASILA tapi masih adakah para pejabat yang mengerti LAMBANG NEGARA tersebut, belum lagi dalam pengertian dari tiap-tiap silanya dan juga butir butirnya serta Amandemenya. Menurut saya para Pejabat sekarang perlu mengikuti Penataran Penataran P4 lagi seperti dulu karena sudah banyak kita lihat para Pejabat sekarang ini menjadikan TUHANYA adalah HARTA KEKAYAAN yang akhirnya akan berakhir di PENJARA karena harus berurusan dengan KPK dan saya juga sangat mengharapkan kepada Instansi terkait seperti Pihak Syahbandar, Bea Cukai dan Juga Aparat Kepolisian bekerjalah secara Profesional, jangan hanya bisa memproses masalah yang kecil saja yang jelas tidak ada uang masuknya dan jika kasus besar dan besar pula uang masuknya maka semua menutup mata dan kasus ini akan kami bawa dan giring agar sampai ke pihak yang berkompeten yang akan memprosesnya,”cetus Harahap.
  Seusai minta tanggapan dari Ketua DPW Provinsi Riau LPP-TIPIKOR, SBN coba hubungi pihak-pihak terkait menyangkut masalah penyeludupan bawang merah tersebut dan salah satunya pihak Bea Cukai Kabupaten Bengkalis serta Kapolsek Bukit Batu melalui Via Hp, namun sampai berita ini di terbitkan tanggapan serta respon dari mereka tidak ada, jadi semakin besar dugaan masyarakat serta sosial kontrol kalau penyeludupan ini sudah sangat terorganisir dan menurut penuturan beberapa masyarakat pembongkaran atau pemindahan barang-barang seludupan tersebut dibongkar dari kapal pengangkut pada malam hari dan langsung dimasukkan pada mobil-mobil colt disel yang sudah di persiapkan sebelum kapal yang membawa barang seludupan. Dari pengamatan warga, semenjak bulan puasa hingga bulan hari raya ini sudah berpuluh-puluh ton bawang merah tersebut di seludupkan dari Malaysia lewat Bukit Batu ke daerah Riau pada umumnya, sebab kata warga ada yang membekingnya maka penyeludupan tersebut berjalan mulus tidak ubahnya melintas di Jalan Tol (Bebas Tanpa Hambatan).
Dan untuk keperluan pemberitaan media ini coba konfirmasi ke Kapolres Bengkalis, Ulung Sampurna melalui Via Hp, apa tanggapan dan reaksi setelah masyarakat merasa resah dan Negara dirugikan dan sampai berita ini diterbitkan tidak ada respon sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comments